Remang remang cuaca, terkejut aku tiba tiba
Dua mata memandang, seakan akan dia berkata
Lindungi aku pahlawan, dari pada sang angkara murka
Sepasang mata bola, dari balik jendela
Datang dari Jakarta, menuju medan perwira
Kagum kumelihatnya, sinar nan perwira rela
Hati telah terbuka, semoga kelak kita berjumpa pula
Balk keatas
0 Response to "SEPASANG MATA BOLA"
Post a Comment